DRaG bike sentul ffa
Waktu 6,940 detik di lintasan
201 meter, selama portal ini hidup baru kali ini menyaksikannya langsung. Wuih,
itu motor hanya setarik nafas dari start menuju finish. Start tanpa salah dan
putaran mesin akurat dengan grip ban. Wuzzz... sakadap, bro..!
Di event yang sama seri sebelumnya
pernah berlari 6,975 detik lewat Taufik Ompong. Pacuan milik
Abirawa DMC Feat Key’s Speed ini memang menggunakan ban berbeda di seri ini,
IRC Eat My Dust. “Tapi di final saya kurang yakin, karena aspal berubah dingin,
sempat hujan gerimis. Grigpnya kurang enak,” jelas Chodox yang di final hanya
mampu berlari 6,962 detik.
Menurut Chodox, SE berbeda dengan motor harian
yang dipermak habis-habisan. Mesin SE masih bisa langsang, walau porting-portingnya tinggi.
Maklum buatan pabrikan. Derajat inlet dan outletdiperuntukan
untuk garuk tanah, aslinya KTM 250SX. Ini motor dilepas di MX1 atau sekarang
pakai 450 cc dengan versi 4-tak. Makanya bisa stasioner mirip standar, tapi
begitu diberi gas lengkingannya merdu, bro.
Saat start juga tidak bakal ngoook.
“Mengatur rpm ketika start lebih mudah,” tambah Chodox yang Kawak Ninja-nya
di FFA Sentul mencetak 6,971 detik sudah diulas portal ini. Sekalian juga
waktu yang dicetak di Senayan itu telah rontok dengan sendirinya.
Settingan motor yang kenalpotnya telah dirancang
dan disesuakan dengan aspal di Bandung tersebut, hanya berubah pada
perbandingan sproket. Bila sebelumnya sproket belakang 35 ditukar dengan 34.
Berarti lebih berat untuk menjaga motor spin. Putaran awalnya diperlambat...
Sementara Bowo Samsonet tidak bisa berbicara
banyak dengan Honda Nova Dash-nya, “Mesin jebol di Klaten beberapa minggu lalu,
ini pakai blok silinder baru, jadi belum bisa maksimal. Harus dicari lagi
korekannya,” kata Bowo.
0 komentar:
Post a Comment